Penyuluh Agama Islam (PAI) Perlu Menjangkau Anak-anak Jalanan
Jakarta, bimasislam— Keberadaan anak jalanan bukan hanya tanggungjawab Kementerian Sosial. Penyuluh Agama Islam yang berada di lingkungan Bimas Islam, Kementerian Agama, juga memiliki tanggungjawab untuk memberikan bimbingan keagamaan kepada anak-anak jalanan. Kartika Oktavia, Aktivis Komunitas Peduli Anak Jalanan (KOPAJA), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yangconcern pada pemberdayaan anak-anak jalanan, ketika dihubungibimasislam (20/05) menyampaikan bahwa anak-anak jalanan membutuhkan bimbingan penyuluh agama secara khusus, mengingat angka putus sekolah di kalangan anak jalanan amat tinggi. Secara otomatis, menurutnya, hal ini menyebabkan pendidikan agama yang semestinya mereka dapatkan di sekolah menjadi nihil.
Menurut aktivis pemberdayaan Anak Jalanan yang berpusat di Palmerah, Jakarta Barat ini, meski anak-anak jalanan tidak memiliki pendidikan formal, mereka harus tetap memiliki fondasi agama yang kokoh agar tetap memiliki akhlak yang baik dan bermoral santun, mengingat kehidupan keras yang mereka alami di jalanan kerap mendistorsi akhlak mereka, tegasnya.
Senada dengan Kartika, Karina, aktivis Yayasan Alang-Alang yang memberdayakan anak-anak jalanan di Ciawi mengatakan bahwa kebutuhan akan penyuluh agama menjadi penting bagi anak-anak jalanan karena pembinaan keagamaan berperan besar dalam membangun karakter. “Peran pembinaan agama bagi pembangunan karakter adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah. Oleh karena itu, pembinaan keagamaan bagi anak-anak jalanan diperlukan agar keseharian mereka mencerminkan nilai-nilai agama secara baik.” tandasnya. (Ska/foto:Kopaja)
0 komentar:
Posting Komentar